Saturday 28 November 2015

FIRST TIME PUASA RAMADHAN IN CANBERR

Di saat aku dilapisi selimut tebal ,aku coba ceritakan suatu cerita perasaanku menyambut dan menjalankan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan di Canberra.  


Hari ini adalah puasa di bulan Ramadhan buat kami sekeluarga di Canberra. Dan semalam kami sekeluarga hanya bisa sholat taraweh di rumah saja karena lokasi Masjid Canberra sangat jauh dari tempat kami sekitar 25 menit perjalanan dengan menggunakan Mobil Pribadi dan dengan kondisi jalan yang tidak macet.

Tapi Insya Allah, bila ada kesempatan kami akan coba melaksanakan Sholat Taraweh berjamaah di KBRI Canberra yang rencananya akan diadakan setiap hari Sabtu di setiap Minggunya. Walaupun kami tidak melaksanakan sholat taraweh di Masjid, Insya Allah kami selalu mengadakan sholat Taraweh berjamaah di rumah kami di daerah Banks, paling ujungnya Kota Canberra.

Memang ini baru pertama bagi saya buat puasa Ramadhan di Canberra dan saat ini saya belum tahu kondisi di luar bagaimana menghadapi puasa Ramadhan kali ini. Tapi kemaren ketika saya belanja Daging Ayam di Jabal Hallal Market di daerah Mawson, suasana Puasa Ramadhan sangat terasa di sana. Dimana Market yang biasanya sepi dan hanya satu atau tiga orang saja yang berbelanja tapi kemaren terpaksa saya mengantri untuk membayar belanjaan saya. Dan saat itulah saya rasakan detik-detik Puasa Ramadhan akan tiba di kota Canberra.

Kemaren, Aku pun merasakan sesaat aku berada di Westfield Woden, bahwa aura memasuki Bulan Ramadhan terasa di dalam bathinku padahal aku lihat semua orang yang ada di sekitarku, semuanya orang bule dan mereka tengah asyik makan, berjalan dan bercanda dan mungkin mereka tak paham arti puasa Ramadhan namun aku merasakan bahwa di dalam bathin mereka mereka senang menyambut datangnya Bulan Ramadhan 1433 H ini. Dan tak hanya di Mall Westfield aku merasakan suasana itu tapi saat aku pulang naik action bus dan saat aku turun dari Bus serta berjalan kaki menuju ke rumahku. Aku merasa seolah-olah aku berada di Indonesia atau di Kuala Lumpur, dimana aku mengalami suasana seperti itu saat aku menyambut datangnya bulan Ramadhan. Walaupun Australia, Islam termasuk minoritas disini, dan lokasi masjid ada di dua tempat saja tapi perasaan suasana menyambut datangnya bulan Ramadhan lebih terasa di bathin saya.

Aku sebenarnya saat ini belumlah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pengalaman kerjaku dan haanya sesekali ada pekerjaan part time job dari teman-teman Indonesia disini. Tapi memang terus terang aku belum berharap dapat pekerjaan yang bagus di Canberra di Bulan Ramadhan ini tapi berharap bilamana selesai Ramadhan aku bisa cepat dapat pekerjaan yang layak. Karena aku ingin mencoba menikmati puasa Ramadhan dengan lebih khusuk lagi karena selama ini aku berpuasa tidaklah seperti yang kuharapkan. Dan 
aku merasa saat inilah aku bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan ibadah puasa dengan lebih khusuk dan juga memperbanyak sholat-sholat sunnah, membaca Al Qur'an dan mengerjakan amal-amal baik lainnya di Bulan Ramadhan  walau sesungguhnya di bulan lainnya pun sering kulakukan.

Aku mengharapkan berkah Ramadhan akan singgah di hadapanku, mencuci bathinku dan pikiranku yang kurasa masih kotor dan memberikan rejeki yang melimpah buat aku dan keluargaku.
Aku mengharapkan berkah Ramadhan akan duduk di sampingku dan membimbingku ke jalan dan arah yang lebih baik yang selalu diajarkan oleh Allah di dalam kitab Al Qur'an.
Aku mengharapkan pahala Ramadhan akan memberikan berkah yang melimpah buatku karena aku yakin Allah akan memberikan pahala yang berlipat-lipat bilamana kita melaksanakan apa-apa yang diajarkannya melalui Rosulnya, Nabi Muhammad S.A.W.

Malam tadi aku terbangun dari tidurku karena dibangunkan oleh istriku untuk makan sahur namun perasaan dingin mengusik kalbuku dan kulitku namun Aura Ramadhan mengajakku untuk bangun dan makan sahur bersama istriku dan anak-anakku. Tidak ada perasaan dingin sesaat aku makan sahur walaupun tidak pakai heater, kareta heater di rumah yang kami sewa nampaknya sedang ada masalah supply gas. karena saat kami nyalakan heaternya tercium bau bensin atau gasoline. Namun semangat menyambut puasa Ramadhan tidaklah mengganggu kami untuk berpuasa Ramadhan pertama kali di Canberra.

Kulihat anak-anakku pada kedinginan untuk bangun pagi-pagi untuk bersantap makan sahur tapi tetap mereka punya semangat untuk berpuasa. Walau pun suhu udara -5 degree tapi mereka tetap semangat untuk melawan rasa dingin yang singgah di kulit mereka agar mereka bisa berpuasa di Bulan Ramadhan tahun ini.
Aku pun tak merasakan dingin saat aku makan sahur tapi setelah datangnya waktu subuh, mulailah aku merasakan rasa dingin itu menyentuh kulitku dan mencoba mengusik-ngusik tulangku dan terpaksalah aku kembali ke tempat tidur sambil menunggu istriku untuk Sholat Subuh Berjamaah dan kulihat anak-anakku pun melakukan hal yang sama seperti aku karena terdengar suara-suara mereka dari dalam kamar tidur mereka.

Setelah Sholat Subuh berjamaah aku pun kembali masuk ke kamar tidurku dan mencoba untuk tidur sambil melakukan zikir-zikir kecil sambil menyelimutkan Selimut Wol yang berwarna putih yang selalu menemani tidur kami di musim winter ini.

Dan kulihat dari jendela kamarku, matahari sudah mulai beranjat terbit dan aku langkahkan kakiku untuk melihat kondisi cuaca hari ini di internet dan aku menemukan -5 degree C. Nampak olehku ku ada embun yang berupa es yang duduk diatas genteng-genteng dan hinggap diatas rumput-rumput yang hijau di sekitar rumahku.

Insya Allah, aku bisa menjalankan ibadah Puasa di Bulan Ramadhan 1433 H ini lebih baik dari tahun-ahun sebelumnya. Amin.



Canberra, 20 Juli 2012.

BILA KAMU DATANG KE CANBERRA, KAMU HARUS SIAPKAN INI..

Secuil Cerita dari Canberra ini cuma ungkapan perasaan saya saja dimana sudah hampir 4 bulan saya berada di Canberra tapi masih juga belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pengalaman kerja dan qualifikasi saya sebagai piping design engineer. Sudah banyak lamaran yang saya ajukan lewat email dan semua sudah dihantarkan tapi itulah balasan email dan balasan telpon atau balasan pada saat interview, selalu bilang "Your Visa is not allowed for this job" 

Ya visa ku bukanlah untuk visa kerja sebagai tenaga professional di sini, karena Australia sekarang nampaknya menerapkan aturan baru dalam perecrutan tenaga kerja asing untuk tenaga professional. Jadi visanya berbeda dengan Visa yang saya miliki sekarang sehingga hanya bisa bekerja untuk posisi casual job saja. 

Sebenarnya saya sebelum datang ke Canberra sudah sangat optimis untuk dapat kerja profesional mengingat dan mendengar begitu mudahnya mendapat kerja di Canberra. Jadi saya pikir saya bisa bekerja dengan pengalaman saya sebagai piping engineer. Tapi nampaknya harapan itu sirna sudah bagi saya karena sampai sekarang pun jawaban dari para recruitment adalah "Your Visa is not allowed to this job".

Jadi saya mengerjakan pekerjaan non skill alias casual job di Canberra. Itu pun baru mulai satu bulan yang lalu. Dan Alhamdulillah berkat Ridho Allah , saya bekerja di salah satu hotel yang ada di NorthBourne Street Canberra. Walau kerja tidak sesuai dengan pengalama kerja tapi saya dan keluarga perlu uang untuk hidup di Canberra dan tidak bisa berharap dari beasiswa sekolah istri saya. 

Ya tinggal nanti saya berpikir bagaimana nanti setelaah pulang ke Indonesia setelah 4 tahun di Australia, yang jelas pengalaman kerja saya sudah tidak sesuai lagi dengan qualification saya sebagai piping engineer tapi saya pikirkan apa yang terjadi sekarang saja dan apa yang bisa aku hasilkan untuk keluargaku. Walau terus terang ada rasa ego di dalam hatiku untuk kembali ke kerjaan piping tapi aku mencoba untuk menghapuskan rasa ego tersebut di dalam hatiku dan berusaha untuk menerima dengan ikhlas dan menikmati pekerjaan membersihkan Toilet setiap 5 hari di Canberra sebagai house keeping hotel. Agar ilmu piping designku nggak hilang makanya aku menbuka training piping design online dan Alhamdulillah ada beberapa teman yang mendaftar dan semua orang Indonesia baik itu yang ada di luar Indonesia maupun di Indonesia. 

Saya pun menyesal karena sewaktu datang ke Canberra dengan Visa Dependent Student karena saya tidak membekali diri saya dengan kemampuan dan kemanpuan non skill , seperti :
1. Ilmu menjadi Mechanic Mobil /memoerbaiki mobil.
2. Ilmu menjad Tukang Pangkas
3. Ilmu menjadi Tukang Potong Hewan Halal.
4. Ilmu Hospitality, House Keeping, Cleaner, Tukang Masak.
5. Ilmu memperbaiki AC
6. Ilmu tukang batu
7. Ilmu menjadi tukang urut atau bekam.
8. Ilmu-ilmu lainnya yang bersifat Casual

Intinya bila saya mempunyai kemampuan itu tentunya saya mudah mendapatkan pekerjaan non Skill di Canberra. Tapi dari list di atas, ada baiknya sebelum anda datang ke Canberra atau ke Australia sebagai student visa mempunyai kemampuan dalam memperbaiki mobil atau menjadi tukang pangkas. karena dua ilmu itu sangat berguna bagi anda dan keluarga anda khususnya dan juga bisa berguna bagi mendatangkan uang sebagai enaga kerja part time. Bayangkan saja bila untuk pangkas rambut, anda harus mengeluarkan biaya sebesar AUD$ 25 sekitar Rp. 240.000,- bisa kebayangkan berapa yang bisa anda simpan bilamana anda menjadi tukang pangkas di Canberra baik untuk keluarga anda sendiri maupun keluarga anda. Dan bila anda buka usaha tukang pangkas saja dengan ongkos AUD $ 10 - 15, tentunya banyak pelaanggan yaang akan datang ke anda tentunya kebaanyakan orang-orang Indonesia sendiri.

Untuk posisi mechanic disini biayanya cukup mahal, sehingga kadang orang mampu beli mobil bekas tapi nggak mampu memperbaiki mobil tersebut dikarenakan biayanya cukup besar. Contohnya saya, saya beli mobil bekas seharga AUD$3,500. Pada saat mau ganti plat mobil , mobil harus di inspeksi sebelum mendapatkan ijin untuk jalan, jadi setelah diinspeksi datanglah list kerusakan dan setelah dibawa ke bengkel dan minta estimasi biaya mobil semua rata-rata memberikan estimasi diatas AUD$ 2,000. bisa kebayangkan gimana pusingnya memiliki mobil di Canberra. Jadi dengan kemampuan anda sebagai mechanic mobil setidak-tidaknya anda bisa memperbaiki mobil anda sendiri sekaligus bisa membuka usaha bengkel mobil di rumah serta membantu teman-teman Indonesia lainnya yang sama-sama mencari biaya murah untuk memperbaiki mobil. 

Kalau industri Cleaner dan industri Housekeeping, Insya Allah banyak di Canberra dan jangan khawatir anda tidak bekerja di Canberra. Yang penting and tidak malas dan cekatan dalam bekerja. Mengambil istilah teman saya di Canberra, bahwa Industri Cleaner lah yang menyelamatkan kehidupan kebanyakan orang Indonesia dan keluarganya di Canberra. Bergaullah  dengan teman-teman Indonesia di Canberra karena Informasi Dunia kerja biasanya datangnya dari teman ke teman. Insya Allah, Bilamana anda baik , orang akan lebih baik dari anda. Apalagi di perantauan, sama-sama senasib dan sepenangungan. 

Kalau saya, saya nggak punya ilmu apa-apa yang bisa saya bawa ke Canberra, kecuali Ilmu piping design dan menyanyi. karena saya nggak bisa jadi mechanic dan tukang pangkas. Tapi ilmu piping saya belum bisa saya gunakan di Canberra tapi akhirnya saya cari dari jalur menyanyi dan akhirnya saya diajak teman saya untuk bergabung di team Music Keroncong sebagai "pelengkap vocalist". Walaupun basic saya bukan sebagai penyanyi keroncong atau penyanyi betulan tapi saya cuma suka nyanyi lagu-lagu pop. Bagi saya yang penting kumpul-kumpul sama teman dan menyalurkan hobby music. Walaupun nantinya sudah didapatkan vocalist keroncong tetapnya dan penyanyi pelengkap tidak diperlukan lagi. Saya setidak-tidaknya belajar memainkan Okulele ataupun tidak juga ada, yach bisalah jadi tukang tarik-tarik Cable heheheeheheee. Yang penting bagi saya dengan bergabung dengan teman-teman Pujangga Keroncong di Canberra, saya bisa mempunyai lebih banyak teman dan tentunya info-info peluang kerja tambahan lainnya.

Itulah secuil cerita dari Canberra tapi saya nggak tahu kehidupan di kota-kota lain di Australia. Mudah-mudahan teman-teman yang punya keinginan untuk ke Canberra dan menemani istri atau suami di Canberra bisa mempunyai kemampuan yang bisa disiapkan. Dan jangan takut dan harus struggle menghadapi kehidupan di Australia. 

Canberra 15 September 2012

KETIKA RASA BORING DAN JENUH MENGGANGGUKU

Aku nggak tahu mengapa aku boring disini.
Aku nggak tahu mengapa aku bisa begitu
Aku nggak tahu..

Mungkin aku boring dengan kehidupan monoton disini
Mungkin aku boring dengan suasana yang begitu-begitu saja.
Entahlah, aku nggak punya kemungkinan..

Boring bikin aku kesal
Boring bikin aku capek
Boring bikin aku hanya bisa tertidur di dalam kamarku.

Ach.....Aku rindu dengan kerjaan di engineering design..
Aku rindu dengan lingkungan dunia piping engineering design
Tapi itu semua tak mungkin bisa kudapatkan di Australia.

Hatiku hanya bisa menangis dan bersedih dengan kondisi seperti ini.
Tapi semua itu harus aku jalani walau berat rasanya di hati..
Karena aku perlukan biaya untuk hidup di Canberra bagi keluargaku.

Pengen aku keluar dari Australia mencari perusahaan yang bisa menerimaku bekerja
Ingin aku kembali kerja di Malaysia atau di Indonesia yang bisa menerimaku sebagai piping engineer.
Karena Visa aku di sini tidaklah bisa digunakan untuk bekerja sebagai piping engineer.

Aku hanya bisa mengiklaskan kehidupanku sekarang walau berat rasanya.
Aku harus bisa menerima semua kenyataan hidup dengan pekerja sebagai casual employment.
Karena aku perlu uang untuk hidup di Canberra selama 4 tahun.

Alhamdulillah dalam pencarianku untuk mendapatkan kerja casual, terwujud.
Alhamdulillah, ada sebuah hotel di Northbourne Canberra yang mau menerimaku sebagai karyawannya.
Alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah atas nikmatnya yang diberikan..
Walau sebenarnya aku masih perlu banyak belajar untuk bekerja di Hotel.

Tapi aku tetap bersyukur dengan kondisi sekarang ini walau aku boring dengan suasananya.
Tapi itulah kehidupan yang kadang kita tidak ketahui kapan dan dimana kita berada.
Dan Insya Allah aku bisa menjalaninya dengan baik dan semua lancar-lancar saja
Dan mendapatkan hasil yang terbaik yang kuperoleh dari pekerjaanku sebagai casual employment.

Rasa Boring harus segera kuhentikan sekarang.
Berganti dengan rasa suka dan rasa senang.
Karena The Life Must Goes On..


Canberra, 19 September 2012